09 Februari 2009

VALENTINE VS PALESTINE

Untuk urusan Valentine Day, Eropa dan Amerika selalu jadi rujukan. Mereka disepakati dunia sebagai kaum beradab penebar cinta dan kasih sayang. Bukan Cuma itu, Eropa dan Amerika di daulat menjadi Negara terdepan dalam pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM) dan demokrasi. Dua idiom yang dilandasi cinta dan kasih saying. Oleh karena itulah aktivitas Valentine’s Day di Eropa dan Amerika menjadi “kiblat” remaja seluruh dunia. Warna pink, bentuk hati, tukar kartu dan hadiah; semua dijiplak bersih abis oleh remaja dan masyarakat dunia.
Di sisi lain pojok dunia, mata manusia tak dapat dibohongi. Korban-korban “Cinta kasih Eropa dan Amerika” terlihat nyata. Penguasaan politik, ekonomi, iptek dan budaya terhadap bangsa-bangsa dunia ketiga yang mayoritasnya adalah kaum muslimim terwujud dalam bentuk “penjajahan gaya baru”. Asia dan Afrika selalu dibumbui oleh konflik agar mereka saling menghancurkan sesamanya dengan dropping senjata dan rekayasa politik. Kebodohan, kemiskinan, pertentangan, memang tidak pernah hilang dari wajah Asia dan Afrika karena memang itulah “wajah sesungguhnya kasih sayang ala Kapitalisme Eropa dan Amerika”.

Di salah satu pojok bumi Allah, satu tempat suci manusia, tempat kiblat pertama, tujuan Isra’ dan tempat terjadinya Mi’raj. Dialah masjidil Aqsa di Palestina. Kita menyaksikan kebiadaban “bangsa kera” Israel dengan Yahudi Eropa dan Amerika sebagai suporternya. Mereka bahu membahu menghancurkan Islam dan kaum Muslimin, membumi hanguskan Palestina. Orang-orang Eropa dan Amerika membawa bungkusan cinta valentine bagi dunia padahal hati mereka lebih busuk dari jiwa serigala atau drakula.

Palestina bermuram durja ketika malam pergantian tahun Hijriyah 1430 H, ketika masyarakat dunia bersuka cita merayakan pergantian tahun baru Masehi di awal tahun 2009 dengan menyalakan berbagai kembang api berwarna-warni meriah nan indah, ketika itu pulalah di gelap gulitanya malam bumi Palestina dihujani mortir mortir kebiadaban Israel sehingga tercipta kembang api maha besar dan dahsyat di langit gulita Palestina yang menghancur leburkan.

Palestina berduka. Israel tidak hanya melukai saudara-saudara kita di Palestina tetapi kita pun ikut tersakiti oleh kebiadaban bangsa Israel. Bagaimana tidak, Gaza diserang,listrik diputuskan,logistik diblokade, di sana tidak ada perang, tidak ada genjatan senjata, tidak ada suara bunyi tembakan peluru. Di sana hanya ada pembunuhan massal. Ya! Israel laknat telah melakukan pembunuhan massal. Israel melakukan genjatan senjata sepihak tanpa perlawanan dari Palestina, tanpa ada perjanjian untuk melakukan genjatan senjata.

Ironinya wakil-wakil rakyat internasional yang tergabung dalam PBB tidak dapat menunjukkan taring dan cakarnya, bagaikan harimau ompong. Hanya bisa mengaung tanpa ada aksi. Bangsa kera tersebut tentu akan mengabaikan aungan harimau ompong tak bertaring.

Israel telah melanggar instrument HAM internasional yang berkaitan dengan genosida. Sobat, tahukah apa itu genosida?, genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama dengan cara yang seperti dilakukan oleh Israel laknat.

Sobat, walaupun Israel telah menarik pasukannya dari Gaza City, Palestina, namun tangis pilu dan luka hati rakyat palestina masih terasa sampai saat ini. Walaupun begitu semangat Palestina tetap membara untuk mempertahankan bangsa dan negaranya. Saat ini Palestina masih membutuhkan uluran tangan dari kita semua. Sampaikan ungkapan kasih sayang kita pada saudara-saudara kita di Palestina. Hilangkan Valentine dari kamus hidup kita dan berilah perhatian besar pada saudara-saudara kita di Palestina. Tunjukkan kepedulian kita pada saudara-saudara di palestina

SAVE OUR PALESTINE!!

GANYANG ISRAEL DAN AMERIKA!!

LAWAN!!!

ALLAHU AKBAR !!!

08 Februari 2009

Pandangan Islam Tentang Valentine


Dari uraian sejarah Valentine dan hubungannya dengan peradaban Barat saat ini dapat diringkas bahwa Valentine merupakan : 

1.Ritual yang bersumber dari Kristen yang dikukuhkan oleh Paus Galasius untuk mengenang orang suci Kristen yaitu Santo Valentine dan Santo Marius.
2.Ritual orang-orang Romawi kuno yang pagan (penyembah berhala) untuk memperingati dewi Juno yaitu ratu dari segala dewa-dewi bagi perempuan dan perkawinan ( dewi cinta).
3.Ritual bangsa Eropa pada abad pertengahan untuk mencari jodoh.
4.Media Barat untuk mengkokohkan cengkraman peradaban Barat.


Dari keempat jatidiri Valentine tersebut, tidak satupun yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam, alasannya :

Pertama, Valentine merupakan ritual keagamaan yaitu agama Kristen, sehingga Valentine merupakan ibadah bagi agama Kristen, bukti bahwa Valentine sebagai ritual agama Kristen adalah ritual Valentine tersebut dikukuhkan oleh seorang Paus yaitu Paus Galasius untuk memperingati dua orang yang diberi gelar orang suci oleh orang-orang Kristen. Bagi Muslim mengikuti Valentine tersebut adalah sama dengan mengikuti peribadatan orang Kristen, di samping itu ada bahaya yang lain yaitu sinkretisasi antara agama Islam dan Kristen, Allah I telah memerintahkan kita untuk tidak mencampuradukkan ajaran agama Islam dengan ajaran agama manapun termasuk Kristen :
Bagimu agamamu, bagiku agamaku. (QS. Al-Kaafirun [109]:1-6)

Kedua, Valentine untuk memperingati/memuja dewi Juno adalah ritual yang dilakukan oleh orang-orang romawi Kuno yang menyembah berhala/dewa, sehingga mengikuti ritual ini dapat bernilai kesyirikan seperti yang dilakukan oleh orang-orang Romawi Kuno yang menyembah berhala. 
Bedakan diri kalian dari orang-orang Musyrik. HR. Bukhari-Muslim

Ketiga, Valentine sebagai sarana untuk mencari jodoh oleh orang-orang Eropa, mereka bertahayul bahwa kasih sayang akan mulai bersemi pada tanggal 14 Pebruari, tahayul adalah salah satu bentuk kesyirikan, sehingga haram hukumnya bagi umat Islam untuk mengikutinya.

Keempat, Valentine sebagai media barat telah diakui daya rusaknya terhadap tatanan masyarakat timur apalagi Islam, mengiktui Valentine bukan saja sekedar pesta untuk menyatakan kasih sayang, tetapi juga pesta yang mau-tidak-mau harus mengikutkan budaya yang lainnya, pergaulan bebas, fashion, pakaian minim, ciuman antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya, hidup glamour, materialistis, dansa-dansa, mengumbar nafsu dan lain-lain.
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, ia akan termasuk golongan mereka. HR. Ahmad

Tidak dapat dipungkiri lagi, Valentine adalah salah satu pintu masuk untuk menjadi sama dengan mereka.

Itulah jatidiri Valentine dan kedudukannya terhadap agama Islam, banyak para muda-mudi yang mengikuti Valentine hanya sekedar ikut-ikutan dan tidak mengetahui apa dan bagaimana Valentine yang sesungguhnya, mereka ikut hanya karena pernah melihat ada yang jualan kartu Valentine atau menerima kartu valentine, atau karena pernah diajak temannya ikut acara Valentine, atau karena pernah melihat propaganda Valentine di majalah-majalah, tv, film dan lain sebagainya, terhadap sikap para muda-mudi yang mengikut saja terhadap apa yang tidak diketahuinya, Allah SWT telah memberikan peringatan :

Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.(QS. Al-Israa’ [17]:36)

Padahal para muda-mudi gaul sering berkata untuk memberi kesan/nilai negatif kepada temannya dengan perkataan “sok tahu lu” ternyata mereka sendiri terhadap Valentine juga sok tahu. 

Wallahu a’lam.

Dari berbagai sumber

Ikut Pesta Valentine? No Way


Tahukah Sobat, Pada abad ke 16 Masehi, perayaan Valentine yang semula merupakan ritual milik agama Kristen Katolik telah berangsur-angsur bergeser, yang semula untuk memperingati kematian santo Valentine dan Marius telah bergeser menjadi hari Jamuan Kasih Sayang yang disebut sebagai Supercalis seperti yang dirayakan oleh bangsa Romawi Kuno pada tiap tanggal 15 Pebruari.

Sedangkan pada abad pertengahan di dalam bahasa Perancis-Normandia terdapat kata Galentine yang berasal dari kata Galant yang berarti cinta, persamaan bunyi antara Galentine dan Valentine disinyalir telah memberikan ide kepada orang-orang Eropa bahwa sebaiknya pada tanggal 14 Pebruari digunakan untuk mencari pasangan. Dan kini Valentine telah tersinkretisasi dengan peradaban Barat.

Valentine telah menjadi bentuk pesta hura-hura, simbol modernitas, sekedar simbol cinta, dan sudah mulai bernuansa pergaulan bebas dan seks bebas.
Banyak para muda-mudi yang mengadakan pesta Valentine hanya karena ikut-ikutan supaya tidak dibilang ketinggalan zaman atau tidak gaul, orang yang ikut-ikutan pesta valentine seakan akan telah menyandang predikat sebagai orang yang modern dan maju, padahal dia tidak tahu apa-apa tentang sejarah Valentine dan Valentine itu sendiri, padahal Valentine sendiri bukanlah hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

Sobat, kita bisa lihat berbagai “penampakan” rusaknya budaya di berbagai belahan dunia. Tentu saja Barat adalah yang paling diuntungkan dengan hiruk-pikuk pesta Valentine, karena di dalam pesta valentine orang didukung untuk hura-hura, mencari cinta sesaat dan instan, seks bebas, galmour yang semuanya itu mengarah ke peradaban Barat. Salah satunya seperti yang ditulis kantor berita Reuter, seorang pakar kesehatan di Inggris yaitu Direktur kesehatan British Heart Foundation Prof. Charles Goerge menganjurkan untuk melakukan seks di hari Valentine.

Naudzubillahimindzaalika

Sobat, Bukankah untuk menunjukkan rasa sayang kita terhadap teman, kekasih ataupun keluarga kita tak perlu menunggu datangnya tanggal 14 Februari, kita bisa menunjukkannya setiap hari. Kita juga tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membeli coklat, bunga dan pernak-pernik lainnya untuk menunjukkan rasa sayang kita, cukup dengan perhatian yang tulus.

Dari sudut pandang ke-Islam-an, ternyata Valentine adalah sebuah perayaan yang harus dijauhi oleh para muda-mudi dan anak-anak muslim dan muslimah, dan sebaiknya para orang tua memberikan informasi kepada anak-anaknya bahwa Valentine bertentangan dengan nilai-nilai ke-Islam-an, memang bukan merupakan hal yang mudah karena sesungguhnya kita berhadapan dengan arus modernisme yang telah mengglobal dan salah kaprah. Opini tidak ketinggalan zaman dan tidak gaul bila tidak merayakan Valentine adalah salah satu kendalanya, namun dengan cara yang baik dan informasi yang akurat, Insya Allah informasi tersebut akan menjadi nasehat yang akan mudah untuk diikuti dan ditaati.

Sobat, mengikuti sebagian besar kebiasaan manusia di muka bumi yang dengannya sobat akan mendapatkan pujian dan gelar sebagai manusia modern, tidak sobat, bahkan mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Sobat, Islam tak pernah mengajarkan mengenai pesta Valentine, dan juga tak pernah menganjurkan untuk merayakan Valentine Day. Sebaliknya malah dilarang abis. Allah SWT berfirman: “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (QS. Al-An’am [6]: 116)

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa saja yang menyerupai suatu kaum (gaya hidup dan adat istiadatnya), maka mereka termasuk golongan tersebut”. (HR. Abu Daud dan Imam Ahmad dari Ibnu Umar)

Jadi, kalau sampai ada remaja muslim dan muslimah yang ikutan latah merayakan valentine day dengan memberi kado berupa permen, coklat atau kirim e-mail bergambar cupid dan hati, kirim SMS atau MMS yang bernuansa valentine day kepada seseorang yang kamu sukai, apalagi sampai ikut-ikutan pesta valentine day…cepat-cepatlah untuk segera mohon ampunan kepada Allah SWT. Istighfar yang banyak.

Sejarah Valentine


Siapa sih St.Valentine?

Valentine adalah seorang pendeta agama Katolik yang telah dianggap menjadi martir (dalam bahasa kerennya Islam disebut Syuhada) oleh orang-orang Kristen (katolik) dan Valentine telah diberi gelar sebagai orang suci (Santo) oleh orang-orang Kristen, dia hidup di Roma pada abad ketiga. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut, dan ia bukan satu-satunya. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.

Namun sayangnya keinginan ini bertepuk sebelah tangan. Para pria enggan terlibat dalam perang. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasihnya. Hal ini membuat Claudius sangat marah, ia pun segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.

Ia berpikir bahwa jika pria tak menikah, mereka akan dengan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Para pasangan muda menganggap keputusan ini sangat tidak manusiawi. Karena menganggap ini adalah ide aneh, St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.

Ia tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini diketahui kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tak bergeming dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin, tanpa bunga, tanpa kidung pernikahan.

Hingga suatu malam, ia tertangkap basah memberkati sebuah pasangan. Pasangan itu berhasil melarikan diri, namun malang ia tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis mati. Bukannya dihina, ia malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara.
Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta itu adalah putri penjaga penjara. Sang ayah mengijinkannya untuk mengunjungi St. Valentine di penjara. Tak jarang mereka berbicara selama berjam-jam. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta itu. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar.
Di hari saat ia dipenggal,14 Februari, ia menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis itu atas semua perhatian, dukungan dan bantuannya selama ia dipenjara. Diakhir pesan itu, ia menuliskan: "Dengan Cinta dari Valentinemu."

Pesan itulah yang kemudian merubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.

Berbagai versi Kisah Valentine

Ensiklopedia Katolik menyebutkan tiga versi tentang Valentine, tetapi versi terkenal adalah kisah Pendeta St.Valentine yang hidup di akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M, Claudius II menghukum mati St.Valentine yang telah menentang beberapa
perintahnya. Claudius II melihat St.Valentine mengajak manusia kepada agama Nashrani, lalu dia memerintahkan untuk menangkapnya.

Dalam versi kedua, Claudius II memandang para bujangan lebih tabah dalam berperang daripada mereka yang telah menikah yang sejak semula menolak untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah yang melarang pernikahan. Tetapi St.Valentine menentang perintah ini dan terus mengadakan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi ampai akhirnya diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia mengirim sebuah kartu yang bertuliskan “Dari yang tulus cintanya, Valentine.” Hal itu terjadi setelah anak tersebut memeluk agama Nashrani bersama 46 kerabatnya.”

Versi ketiga menyebutkan ketika agama nashrani tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan “Dengan nama Tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini.”
Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat “Dengan nama Tuhan Ibu” dengan kalimat “Dengan nama Pendeta Valentine” sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nashrani.
Versi lain mengatakan St.Valentine ditanya tentang Atharid, Tuhan perdagangan, kefasihan, makar dan pencurian, dan Jupiter, Tuhan orang Romawi yang terbesar. Maka dia menjawab Tuhan-Tuhan tersebut buatan manusia dan bahwasanya Tuhan yang sesungguhnya adalah Isa Al Masih. Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yang sebenarnya merupakan lambang Tuhan cinta bagi orang-orang Romawi.

Dari berbagai sumber

Tahukah Kamu Tentang Valentine???


Bulan Februari ini nuansa cinta berbalut romantisme sangat terasa. Pasti kamu-kamu sedang mempersiapkan hal yang special seperti cokelat, bunga mawar dan hal-hal serba pink buat perayaan pada tanggal 14 Februari, betulkan? (Hehehe…sotoy ya…, maksudnya sok tahu), pastilah saya tahu…karena itu kebiasaan kamu. Iya kan…(^_^)v. Di berbagai belahan dunia, orang beramai-ramai mengamini bahwa tanggal 14 Februari adalah hari Valentine. Di Indonesia pun, sebagian orang turut menyambut gembira datangnya hari kasih sayang ini, meskipun sebenarnya mereka tak tahu pasti mengapa harus ikut merayakan hari tersebut. Sungguh ironi.

Valentine secara kebetulan berkembang paralel dengan eksploitasi cinta, seks bebas dan materialisme. Tahun demi tahun hiruk-pikuk valentine makin bertambah instensitasnya, dahulu hanya muda-mudi kota-kota besar seperti Jakarta yang mengenal Valentine dan merayakannya, kini sudah mulai merambah ke muda-mudi desa-desa kecil yang ada di Indonesia ini, Valentine tidak saja dikenal oleh para remaja tetapi juga sudah dikenal dan dirayakan oleh anak-anak SD.

Survey Membuktikan

Dari wawancara dengan beberapa koresponden yang ada diwilayah pinggiran kota via telepon ketika diajukan pertanyaan apakah Valentine itu ? didapatkan hasil rata-rata para koresponden dari kalangan remaja memberikan jawaban bahwa Valentine adalah hari kasih sayang walaupun sebagian besar dari mereka tidak mengetahui sejarah Valentine. Dan ketika mereka ditanya apakah ingin merayakan Valentine?, sebagian besar menjawab ya dan ingin merayakan bersama sang kekasih, sebagian yang lainnya menjawab tidak perlu dengan alasan kasih sayang itu bukan hanya satu hari itu saja tetapi sepanjang tahun, dan ada juga yang memberikan alasan karena Valentine adalah budaya Barat yang memiliki efek negatif dan merusak. Yang cukup mengejutkan ada seorang anak SD yang tahu tentang hari Valentine dan ingin merayakan dengan memberi hadiah kepada teman spesial.

Dan dari wawancara dengan koresponden yang sudah berumah tangga dengan kisaran umur antara 30 tahun hingga 50 tahun memberikan hasil bahwa ketika mereka dalam usia remaja mereka sebagian besar tidak tahu tentang Valentine walaupun pernah mendengar kata Valentine, sebagian kecil mengatakan ketika masih remaja mereka telah tahu tentang Valentine tetapi tidak pernah merayakannya. Dan ketika diberi pertanyaan lanjutan apakah akan memberikan izin kepada anaknya untuk merayakan Valentine, sebagian besar menjawab tidak masalah asal tidak kebablasan, dan sebagian yang lain mengizinkan tetapi dengan memberikan pengarahan dan sebagian yang lainnya lagi akan melarang karena mengetahui bahwa Valentine adalah budaya Barat dan bertentangan dengan agama Islam. 

Dari wawancara tersebut dapat diperoleh gambaran tentang opini dan sikap masyarakat mengenai Valentine walaupun kurang akurat:

Pertama, kalangan muda-mudi hampir 100% telah mengenal Valentine padahal para orang-tua mereka hampir 100% tidak mengenal Valentine pada masa remajanya berarti Valentine telah berkembang pesat dalam satu generasi.

Kedua, hanya sebagian kecil remaja yang menentang Valentine dan hampir 100% yang tidak mengetahui tentang sejarah Valentine.


Sumber: http://al-islahonline.com/bca.php?idartikel=93
Dari berbagai sumber

09 Januari 2009

Apakah Narsisisme itu?


Suatu hari yang melelahkan, ada seorang cowok yang tidak lain adalah kakak tingkatku (ketika itu aku masih menjadi mahasiswa semester akhir). Dia mengirim Short Message Service (SMS), yang sungguh menggelikan. Seperti yang sebelumnya saya ceritakan, di kampus saya biasa dipanggil “Tia”. Ini dia isinya:

“Tia…lagi ngapain? Saya lagi jalan-jalan nih di Mall Serang. Eh, tau ga..saya liat orang guanteeeng banget, lho…”

Lalu aku jawab: “Masa’ seh?, boleh tuh dikenalin, hehehe…”

Dia balas:
“Mau kenalan? Ehm boleh…..
Iya beneran lho. tadi aku liat cowok guanteeeng banget, di setiap toko aku liat dia. Eh…ternyata cowok ganteng itu adalah bayanganku di cermin besar”

Aku balas: “Ihhhhhhhh…kakak NARSIS banget seeehhh!!!”

Para pembaca Tahu tidak, apa sih yang dimaksud dengan NARSIS itu?.

Istilah narsisisme berasal dari mitos Yunani tentang seorang pria yang sangat tampan sehingga tidak hanya perempuan saja yang jatuh cinta kepadanya, namun juga beberapa Dewi. Pria itu bernama Narsiscus.
Suatu hari ia berjalan-jalan di hutan dan sampai ke sebuah danau. Karena ia letih, ia hendak mencuci mukanya dengan air danau itu. Namun alangkah terkejutnya Narsiscus ketika dilihatnya ada "seseorang" muncul dari dalam danau. "Orang" itu sangat tampan dan elok wajahnya, la tidak sadar bahwa orang itu adalah wajahnya sendiri. Ketika ia berpindah ke bagian danau yang lain, "seseorang" itu menampakkan diri lagi. Lama-kelamaan Narsiscus jatuh cinta pada "orang" itu. Setiap hari kerjaannya hanya duduk di atas sebuah kolam sambil mengagumi bayangan wajahnya sendiri di atas permukaan air. Setiap kali ia meraba wajah "orang" itu dengan mencelupkan tangannya ke air, wajah orang itu hilang dan baru muncul kembali ketika air menjadi tenang. Akhirnya Narsisscus memberanikan diri mencari "orang" itu ke dalam danau. Karena ia tidak bisa berenang, akhirnya Narsiscus tenggelam dan mati. Nama narsisme diambil dari Narsiscus yang mencintai dirinya sendiri dan mati karena cinta pada diri sendiri yang berlebihan.

Sobat, ternyata isi sms yang diberikan oleh kakak tingkatku itu mirip banget ya dengan asal-usul adanya istilah NARSIS. Bagi sobat-sobit jangan terlena oleh kecantikan/ketampanan diri, kita tidak boleh “ujub” atau membangga-banggakan diri karena itu adalah suatu akhlak madzmumah (akhlak yang tercela).
Sobat, kalau narsis sewajarnya sih ga masalah. Tapi kalau selalu narsis sampai-sampai kita mencintai diri sendiri secara berlebihan apalagi sampai dibawa mati, kita akan mati dengan membawa akhlak madzmumah. Naudzubillahimindzalik. Kita harus menjauhi hal tersebut, semuanya harus disyukuri karena itu adalah sebuah karunia yang indah dari Allah SWT. Dan kalau kita terus bersyukur, Allah berjanji akan menambahkan nikmat dan karunianya kepada kita.
Wallohu A’lamu BisShawab

05 Desember 2008

Maria Al-Qibthiyah (short story)


Ini bukanlah resensi yang pernah saya janjikan. Tapi ini hanya sekedar sekilas kisah mengenai Maria Al-Qibthiyah. Jadi resensi bukunya menyusul ya...!

MARIAH AL QIBTIYAH (Ummul Mukminin kesebelas).


Mariah sebelumnya adalah budak kiriman dari raja Mesir. Kemudian diangkat derajatnya dengan dijadikan isteri Nabi. Setelah Khadijah, Mariah satu-satunya isteri Nabi yang melahirkan anak. Namanya Ibrahim bin Nabi Muhammad SAW. Cuma, sayangnya Ibrahim meninggal. Rasulullah SAW sangat sedih dengan kematian putranya itu.

Mariah wafat pada tahun 16 hijriah. Dishalatkan oleh Amir Mukminin Umar bin Khattab.